Minggu, 22 April 2012

BAB IX ROMO RESI PRAN SOEH SASTROSUWIGNYO MENERIMA WAHYU ILMU SEJATINING KAKUNG DAN WAHYU ROH SUCI, IYA DI SEBUT WAHYU UTUSAN

Para pembaca, saya menulis pengalaman bathin mesti ada sumber yang jelas dan dapat dicek kebenarnnya sebab saya tidak sendiri masih banyak teman-teman yang bisa diminta keterangan, mereka kebanyakan di Indonesia. Kalau kurang puas anda boleh bertanya kepada sumbernya yaitu Tuhan Yang Masa Esa, bukanlah Tuhan pengasih dan Penyayang yang telah mempunyai keyakinan atau agama tidak usah khawatir dengan tulisan ini, jangan terpengaruh dan jangan mudah percaya dengan yang tertulis disini.
Disini saya menulis murni bertujuan untuk kebaikan sesama umat manusia, saya yakin bahwa anda memiliki suatu keyakinan, kepercayaan ataupun agama, bukan karena pengaruh orang lain ( kalau begitu terjadi anda artinya masih bingung, jangan !), semua nantititik akhirnya anda yang akan memetik buahnya (karena) bukan orang lain.
Romo Rps. Sastro Suwignyo, diutus oleh Tuhan tinggalkan kraton, kearah Utara menuju dekat Gunung Tidar, tapa ngrame 31 tahun, besok akan menjadi penengah ilmu yang ada, kurang lebih begitu sabda Tuhan, kan hampir sama mimpi Nabi Ibrahim ?, atau Syeh Maulana Magribhi. Kalau kurang puas itu bukan suara Tuhan, silahkan bertanya sendiri, bukankah Tuhan kekal adanya. Tidak akan da niat mempengaruhi, menarik orang lain, apalagi merayu supaya teman penulis bertambah misalnya, oh tentu tidak, bertambah teman penulis berarti banyak pekerjaan dan yang pasti tidak bertambah uang, karena menolong orang lain pantang menerima upah, itu sudah menjadi aturan, sebab ilmu ini bukan kepunyaan penulis, penulis hanya meminjam sewaktu masih hidup, kalau sudah meninggal ilmu Kasuksman Tiga Perangkat, ototmatis kembali keasalnya  yaitu Tuhan Yang Maha Agung. Mudah-mudahan pembaca maklum.

Rps. Sastro Suwignyo mendapat cobaan yang sangat berat dari yang Maha Kuasa, ketika itu anaknya masih kecil-kecil istrinya kena wabah penyakit, diseluruh kampung banyak yang sudah meninggal, tidak ada obatnya ibaratnya pagi sakit, sore meninggal, dikampung itu sangat sepidan lenggang tidak ada yang saling berkunjung, Isteri beliau sudah parah sakitnya, badannya tinggal tulang dan kulit bahkan rambutnya sudah habis rontok, tiga hari tiga malam sudah tidak bergerak, anak yang masih kecil selalu menangis minta ASI (Air susu ibu). Rps Sastro Suwignyo sangat sedih hampir tidak berdaya, obat apapun sudah tidak manjur.

Rps Sastrosuwignyo perintah dengan kakak iparnya bernama Pawirorejo dan abdinya Ibah, disuruh menjaga sedang sakit, jangan ditinggal karena beliau akan menyepi diluar, sudah beberapa hari beliau tidak makan dan tidak tidur karena gelisah melihat keadaan isterinya.

Rps Sastrosuwignyo mohon kepada Tuhan kalau isterinya tidak bisa sembuh mohon dirinya sendiri sebagai gantinya beliau iklas mati dari pada ditinggal istrinya . Beliau tertidur disembarang tempat, dialam Sasmito Maya alam halus, disebut alam mimpi mendapat petunjuk.
Dialam mimpi beliau merasa keluar rumah, mondar-mandir sambil melipat tangan, dengan hati sedih dan bingung memikirkan isterinya yang sedang sakit, tiba-tiba beliau terkejut melihat diatas gelap sekali, mendung menghitam terlihat seram, kemudian terkihat ada pesawat terbang, mendung menghilang tiba-tiba datang perempuan berpakaian pria menghampiri beliau, sekejap berubah menjadi pria sebenarnya, kembar wujud, besar, tinggi (Postur) persis beliau, Pria tersebut memanggil (kakang-jawa) atau kakak terhadap Rps Sastrosuwignyo, pria tersebut bertanya apa betul memanggil kakang (kakak), Rps. Sastrosuwignyo menjawab sudah betul.
Sang Pria sudah lama mencarinya, baru kali ini berjumpa. Sang pria bertanya tentang perbedaan umur dengan Rps Sastrosuwignyo, dan beliau menjawab lebih tua belaiu 32 hari (tigapuluh dua hari) hari ke 33 baru sang Pria baru lahir. Kemudian Rps Sastrosuwignyo bertanya tujuan Sang Pria mencarinya?, Sang Pria menjawab akan menyerahkan Wahyu Utusan Adheg Teluning Atunggal ya, Wahyu Roh suci ya Wahyu Utusan yang berwujud huruf “A” didalam lingkaran diatas kertas putih yang mempunyai Cahaya Terang Benderang sebab sang Pria sudah tidak kuat membawa (atau ketempatan)wahyu tersebut langsung dimasukkan kantong baju  dada kiri Rps Sastrosuwigyo terus lenyap menyatu di dada beliau.
Setelah itu sang Pria minta manakan (bagian). Rps Sastrosuwignyo sendiri menjawab bahwa baru mencari obat sang isteri yang sedang sakit, dialam mimpi tersebut terlihat isterinya sakit dan tertidur. Sang Pria menawarkan obatnya mudah ditanggung sembuh yaitu daun pisang bekas bungkus makanan namanya pincuk (jawa). Pincuk tadi ditumbuk sampai halus, sehingga mengeluarkan air, dan  airnya tersebut digunakan untuk membasahi badan isterinya. Pasti sembuh itu janji dari sang Pria menjamin pasti manjur. Rps Sastrosuwignyo tidak usah khawatir.
Karena Sang Pria sudah menolong beliau langsung mengajak Sang Pria akan ditunjukkan mana dan apa atau siapa yang menjadi bagiannya.

Pada waktu berkeliling Sang Pria di gonggong anjing, dia sangat ketakutan dengan anjing tersebut sambil berpegangan beliau Sang Pria berusaha menghindari anjing tersebut. Sang Pria mencabut pagar kebon untuk tongkat. Kemudian Sang Pria diberitahu di Sedayu ada Kyai yang selalu muja-muja supaya kaya hartabenda, memuaskan kesenangan, isterinya banyak sekali dan cantik-cantik, apalagi punya keunggulan disegala bidang.

Setelah itu keduanya duduk di halaman, sambil membagi masing-masing menjadi haknya, adapun hak (bagian Sang Pria)
1.       Siapa yang menyembah-nyembah dan memuja Sang Pria.
2.       Siapa yang selalu mengharapkan pertolongan Sang Pria. Dan tidak bisa terlepas dari jasa Sang Pria.
3.       Siapa yang satu tekad dan berbudi pekerti menyamai Sang Pria.
4.       Siapa saja yang bisa di goda Sang Pria.
5.       Siapa dan apa yang bisa dikuasai dan lengah serta bisa direbut/dikalahkan oleh Sang Pria termasuk tanaman dan Binatang.
6.        Siapa yang takut dan benci dengan anjing, artinya (sejenis dengan Pria) sebab Sang Pria juga takut/benci dengan anjing.
Sebaliknya siapa yang eling dengann sukmanya Rps Sastrosuwignyo apalagi bisa bertemu dengan sukmanya Rps Sastrosuwignyo dijamin selamat. Bahkan yang sudah dikuasai Sang Pria kalau ketahuan sukmanya beliau, pasti selamat.
Contoh penulis sendiri pernah mengalami hal tersebut, ketika penulis menderita sakit dan pergi ke Rumah Sakit, disitu menurut keterangan petugas Rumah Sakit tidak ada kamar, maka saya minta pulang kembali kerumah saya. Saya pasrah kepada Tuhan mohon kesembuhan, terus tertidur, didalam mimpi saya berjumpa beliau, padahal waktu beliau masih hidup saya tidak mengenalnya, saya terbangun, dan merasakan diri saya nyaman-nyaman saja, tidak merasa sakit apapun, saya langsung makan dan segar bugar.

Kita kembali kedepan, selesai perjanjian antara sang Pria denga Rps Sastrosuwignyo dialam mimpi tersebut.
Sang Pria sangat berterimakasih kepada Rps Sastrosuwignyo, bahkan menawarkan bantuan bila diperlukan beliau, sekejap Sang Pria menghilang tanpa bekas, Rps Sastrosuwignyo terbangun dari tidurnya. Waktu menejelang pagi, beliau terbangun karena terkejut mendenganr bunyi kentongan (tanda orang meninggal).
Rps Sastosuwignyo terkejut lalu bangun, serta memerintahkan kakak iparnya Pawirorejo untuk mencari Pincuk seperti yang disebut Sang Pria dalam mimpi beliau.
Sebentar sudah didapat di daerah stasiun Tegalsari, beliau langsung memerintahkan pembantunnya Ibah untuk menumbuk sampai halus (seperti yang dikatakan sang Pria). Selanjutnya pincuk yang sudah hancur tersebut dicampur air. Rps Sastrosuwignyo mengobati dengan air pincuk tersebut dengan cara diusap-usapkan ke seluruh badan isterinya dan sebagian diteteskan ke mulut isterinya. Secara ajaib, tiba-tiba isterinya langsung bergerak, mata yang tadinya terpejam langsung terbuka, badannya langsung bisa bergerak dan sembuh dari sakitnya. Rps Sastrosuwignyo sempat menangis karena terharu, beliau berterimakasih kepada Tuhan, itulah kemurahan dan keagungan Tuhan yang diterima di alam Sasmitomaya (alam mimpi) yang mengakibatkan isterinya sembuh dari sakit, yang menurut kejadian umum (karena wabah) pasti tidak tertolong. Sang Pria sangat berjasa karena memberi obat.

Dihari-hari kemudian betul terjadi tempat yang di cabut turusnya oleh Sang Pria dalam mimipi beliau, memang terjadi banyak yang meninggal akibat wabah tersebut.

Perlu dijelaskan Sang Pria, kembar wujud, postur, tinggi, besarnya dan semuanya sama dengan Beliau (Rps Sastrosuwignyo) itu disebut Wahyu Sejaning Kakung, juga di sebut Napsunya Rps Sastrosuwignyo yang berwujud Lalaki. Napsu Kakung maksudnya mempunyai Napsu mempunyai Rasa (Tertatik/Asmara) dengan Perempuan. Dan yang mempunyai Napsu Kakung hanyalah Orang Laki.

Dan Perlu dijelaskan pula bahwa di dalam mimpi Beliau melihat awan hitam diatas lantas ada wanita berpakaian pria, yang sebenarnya Beliau pernah berjumpa di alam mimpi waktu masih muda di pantai Parang Teritis, Selatan Yogyakarta. Dia adalah Wahyu Sejatining Putri, saat itu Raden Gunung (Nama Rps Sastrosuwignyo sewaktu muda) berkelahi habis-habisan melawan wanita ratu tersebut.
Kesimpulannya beliau mempunyai napsu dua, laki dan perempuan, yang laki namanya “Wahyu Sejatining Kakung” dan Perempuan bernama”Wahyu Sejatining Putri”.
Kedua-duanya wujud kembar dengan Rps Sastrosuwignyo. Kesimpulannya hanya utusan Tuhan yang mempunyai Napsu Laki dan Napsu Perempuan. Dan Hanya utusan Tuhan yang mempunyaiWahyu adeg Teluning Atunggal. Berupa huruf A bersinar yang ada di dada kirinya,  manusia biasa tidak mempunyai napsu dua dan tidak mempunyai wahyu huruf A bersinar terang.
-          Orang laki mempunyai napsu Laki
-          Orang Perempuan mempunyai napsu Perempuan
-          Orang Biasa tidak mempunyai Wahyu Roh Suci atau wahyu Utusan berupa Huruf A Bersinar.
Utusan Tuhan, mempunyai napsu dua laki dan perempuan yang sebetulnya barang satu akan tetapi bisa pecah jadi dua, bisa berubah pecah jadi bermacam-macam. Napsu Utusan Tuhan adalah pusat dari segala napsu manusia, yang dapat membuat manusia sakit, malu, kecewa, sial, Rugi, mati (kalau nanti mati akan ikut napsunya utusan tersebut) artinya bukan mati Ikut Tuhan. Oleh karena itu  apabila seseorang mimpi berjumpa dengan Wahyu Sejaning Kakung, maka orang itu  dikemudian hari sudah pasti akan mendapatkan bahaya besar, Biasanya orang yang berjumpa dengan Kedua wahyu tersebut, orang yang budi pekertinya kurang bagus, yang sering melanggar Anger-angger 11 (sebelas) yaitu 4 larangan dan 7 kewajiban. Mudah-mudahan pembaca jangan sampai mimpi berjumpa dengan kedua wahyu tersebut.

Lain halnya kalau kita berjumpa dengan Sukmanya Rps Sastrosuwignyo pasti aman. Ciri-cirinya adalah pembaca sudah paham, wujudkan sama akan tetapi kalau Sukma Utusan Tuhan di dada kirinya ada huruf A bersinar terang sekali. Sukma Utusan Tuhan kalau sudah berpisah dengan napsunya, beliau berada di alam akhir bagian paling bawah (alam kuning) sebab diatasnya ada alam putih, diatasnya lagi alam Terang Benderang.
Kalau Suksma Utusan Tuhan masih menjadi satu dengan napsunya dia berada di alam merah, dia kedudukannya menjadi Hakim, kalau contoh di Wayang kulit (Wayang Purwa) namanya Bathara guru, yang mempunyai tangan  4 (empat) yang dua tangan si nafsu yang duanya lagi, tangan si Sukma. Tugasnya mengadili umat manusia..

Penulis sangat membatasi keterangan ini sebab penulis tidak mau tulisan ini hanya menjadi obyek cerita untuk obrolan dongeng, akan tetapi tidak bisa membuktikan sendiri, yang terjadi hanyalah katanya si A, katanya si B atau katanya buku ini. Tulisan ini hanyauntuk debat kusir semua tidak bisa membuktikan dengan METODE yang benar untuk itu urusan Tuhan penulis harus membatasi takut kena hukum, jangan sampai malah beradu argument yang akhirnya menimbulkan pertengkaran karena masing-masing sama-sama tidak dapat membuktikan.

Diatas penulis sudah member contoh pada waktu penulis menderita sakit dan mohon kesembuhan kepada Tuhan, penulis bermimpi berjumpa dengan Rps Sastrosuwignyo (Suksma Sucinya), penulis langsung sembuh setelah bangun tidur, pasti diatas beliau, masih ada  Yang Maha Kuasa lagi, itulah yang penulis tidak akan menceritakan semua harus dibuktikan sendiri bilamana umat manusia mampu dan itu pasti tergantung dengan kemurahan Tuhan Itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar